Meski awal terbentuknya, IGI belum begitu dikenal, belum menjadi idola, dan belum memiliki fans fanatik, namun seiring berjalannya waktu IGI pun mulai menampakkan taringnya. Dalam waktu kurang lebih satu tahun, Ikatan Guru Indonesia (IGI) diterima dengan baik di tiap daerah kabupaten/kota, provinsi, hingga kemdikbud. Bahkan IGI telah memiliki anggota yang terbilang cukup besar dibanding dengan organisasi profesi guru lainnya. Dengan program-program andalannya, mulai dari SAGUSATAB (Satu Guru SatuTablet), SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi Pembelajaran), SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog), SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) dan lain sebagainya ternyata mampu menghipnotis kalangan guru-guru di Indonesia dari berbagai jenjang dan usia. Ini membuktikan bahwa IGI secara nyata selalu ada untuk guru kapan dan dimana pun tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Harapannya adalah IGI tetap rendah hati dan bersama-sama organisasi profesi guru yang lain saling bahu membahu meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia pada khususnya dan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Harapannya adalah IGI tetap rendah hati dan bersama-sama organisasi profesi guru yang lain saling bahu membahu meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia pada khususnya dan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya.
